Selasa, 30 September 2014

Menulis di atas Pasir




Menulis di Atas Pasir


Kisah tentang dua sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya. Sahabat yang kena tampar, merasa sakit hati, tetapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir, “Hari ini, sahabat terbaikku menampar pipiku.”
Mereka terus berjalan, sampai menemukan oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Sahabat yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang dan meyejukan galaunya.
Namun ternyata oasis tersebut cukup dalam hingga ia nyaris tenggelam, dan dia diselamatkan oleh sahabatnya.
Ketika ia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu, “Hari ini sahabat terbaikku meyelamatkan nyawaku.”
Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya, “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?”
Sahabatnya sambil tersenyum menjawab, “Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan apabila di antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil apapun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilan g tertiup waktu. ********

Tidak ada komentar:

Posting Komentar