Senin, 08 Juni 2015

HIPNOKONSELING

HIPNOKONSELING
Terapi Konseling dengan Menggunakan Metode Hipnotis

Adalah sebuah pengetahuan sekaligus keterampilan yang saya peroleh kali ini melalui perkuliahan Profesi BK. Mulai dari penjelasan teori sampai pada prakteknya semakin memperjelas dan membuat saya termotivasi untuk mempelajari lebih lanjut serta mampu mempraktekkanya baik untuk diri sendiri maupun untuk sesama yang memerlukan bantuan.
Pertama mendengar kata hipnotis persepsi yang muncul adalah negatif. Dimana hipnotis adalah suatu hal yang negatif dan merupakan suatu cara untuk melakukan tindak kejahatan. Hal ini didukung oleh kenyataan zaman ini bahwa hipnotis banyak digunakan untuk hal-hal semacam itu, seperti memperdaya seseorang untuk kemudian diambil harta yang dimiliki orang tersebut tanpa mendapat perlawanan dari orang yang bersangkutan.
Kisah yang sangat memilukan bahwa korban entah ditempat sepi/sendiri maupun ditempat yang ramai didekati oleh orang asing, disapa dengan ramah dan sopan sebagaimana wajarnya orang berkomunikasi. Namun tiba-tiba korban menyerahkan harta yang dimiliki dengan mudahnya dan seolah secara sukarela. Setelah komunikasi berakhir dan pelaku telah pergi korban baru tersadar dan menjadi bingung serta tak berdaya semua yang dimiliki yang ada padanya telah hilang dan tidak terlacak, karena semua terjadi diluar kesadarannya. Itulah mengapa mendengar kata hipnotis menjadi ngeri dan yang muncul adalah pikiran negatif.
Sekarang menjadi berbeda wawasan telah terbuka hipnotis bukanlah hal yang negatif. Ibarat pisau adalah benda yang bersifat netral dan memiliki banyak fungsi tergantung si pengguna, pisau akan dipergunakan untuk apa memotong, mengiris, atau menusuk. Demikian pula hipnotis adalah netral dan banyak hal positif yang dapat dilakukan dengan hipnotis. Tergantung si pengguna akan digunakan untuk kejahatan atau kebaikan. Salah satu hal positif yang dapat dilakukan adalah menggunakan ilmu hypnosis untuk menyembukan sesama yang mengalami trauma, pobia, gangguan kecemasan, luka batin dan lain-lain, melalui terapi hipnokonseling, sebagaimana yang saya pelajari kali ini.
Hipnosis adalah suatu kondisi mental. Orang yang melakukan proses hipnosis terhadap subjek disebut hipnotis. Hipnosis merupakan seni sugesti, seni komunikasi, seni merubah tingkat kesadaran, dan seni eksplorasi alam bawah sadar. Dari teori yang saya peroleh hari ini kesadaran manusia di kelompokkan dalam empat gelombang kesadaran dimana dalam gelombang beta (28 – 14 hz) manusia dalam kondisi sadar, alfa (14 – 7 hz) manusia memasuki relaksasi, tetha (7 – 3,5 hz) manusia mengalami relaksasi yang dalam dan penuh imajinatif yang kreatif, dan delta (3,5 – 0 hz) manusia masuk alam  tidur lelap. Dalam gelombang alfa dan tetha-lah manusia dapat berproses dengan hipnosis. Dan  hasil yang diperoleh dari ilmu hypnosis ini, adalah orang akan merasa tenang, tingkat kesadarannya akan berubah, serta pengaruh lainnya dari ilmu hypnosis ini.
Sebagai terapis psikis yang dapat mengeksplorasi alam bawah sadar, maka ilmu hipnosis ini akan cukup bermanfaat bila digunakan untuk menangulangi stress pada masyarakat yang terkena bencana, trauma, mengalami ganguan kecemasa, pobia, luka batin dan lain-lain.
Sebelum membantu seseorang dengan ilmu hipnosis maka langkah pertama kita perlu tahu seberapa tinggi tingkat sugestivitas seseorang tersebut. Baik tinggi maupun rendah masing-masing memiliki cara yang berbeda untuk membantu seseorang. Dalam teori yang saya peroleh hari ini ada 7 cara yang dapat digunakan diantaranya adalah; tangan terangkat, tangan turun, kelopak mata terkunci, kelopak mata lemas, tangan kaku/tangan besi, tangan jatuh (tangan kanan sebagai kain dan tangan kiri sebagai kayu) dan ditarik kebelakang. Dari ketujuh cara ini kita dapat memilih satu atau dua cara untuk mengukur tinggi atau rendahnya tingkat sugestivitas seseorang.
Setelah mengetahui tingakat sugestivitas seseorang langkah kedua adalah kita memilih teknik untuk mulai menghipnosis seseorang. Ada 5 tekni yang saya ketahui dari perkuliahan yang saya ikuti yakni; untuk orang yang memiliki tingkat sugestivitas yang tinggi teknik yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pendulum, tangan ditarik, tangan menjadi titik pusat, tangan ditekan kebawah. Kemudian untuk orang yang memiliki tingkat sugestivitas yang rendah digunakan teknik progresive relaxation. Untuk dapat menjadi hipnotis kita perlu memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta berbendaharaan kata yang baik atau memiliki kemampuan untuk berkomunikasi yang baik. Hal ini sangat mendukung kelancaran proses hipnosis.
Setelah memilih teknik yang ingin digunakan langkah ke tiga adalah membuat klien kita merasa nyaman terlebih dahulu. Karena dengan kondisi klien yang nyaman maka klien dapat mengikuti sugesti yang kita berikan di alam bawah sadar. Oleh karena itu sangat penting membangun kondisi rileks dan nyaman untuk klien.
Langkah ke empat adalah memberikan instruksi yang jelas dapat dipahami oleh klien. Instruksikan sugesti secara bertahap dari yang paling dasar hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Kemudian yakinkan klien untuk secara sukarela memasuki alam relaksasi. Ulangi beberapa kata sugesti yang penting, dan jangan ragu untuk mengucapkan beberapa kata sugesti tersebut. Perkuatlah sugesti dengan kontak fisik misalnya dengan sentuhan-sentuhan ringan seperti usapan di kedua kaki, ketukan jari,  meletakan tangan di dahi klien dan lain-lain. Lakukan setiap langkah dengan pelan dan mantap jangan terburu-buru agar klien memiliki waktu untuk menyerap setiap kata yang kita ucapkan.
Langkah selanjutnya kita melakukan terminasi atau proses membangunkan klien pada kesadaran penuh. Pada tahap ini kita dapat memberikan jangkar pada klien agar kita dapat dengan mudah jika akan melakukan hipnokonseling pada tahap selanjutnya. Langkah terakhir adalah post hipnosis dimana proses hipnokonseling telah selesai maka klien di ajak untuk menyadari keberadaannya saat ini.
Dalam proses konseling hypnosis dapat dilakukan sebagai terapi individual dan kelompok. Metode ini sangat efektif apabila kita gunakan pada klien yang memiliki permasalahan terkait psikis. Artinya tidak semua permasalahan dapat dibantu dengan metode ini. sehingga sebagai terapis kita perlu mampu untuk menentukan metode apa yang pas dan cocok untuk membantu klien mengatasi  permasalahannya.

Semoga pengalaman dan pengetahuan yang saya bagikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dapat menambah barisan menjadi pribadi-pribadi yang mampu menggunakan ilmu hipnosis secara positif dan untuk tindak kebaikan bagi sesamanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar