KELUARGA
MERUPAKAN DASAR PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Karangan ini
membahas “Keluarga merupakan Dasar Pembentukan Kepribadian”. Keluarga merupakan
orang yang ada hubungan darah. Orang-orang yang termasuk keluarga adalah ibu,
bapak, anak. Berdasarkan pengertian keluarga, dapat digolongkan menjadi dua
jenis, yaitu keluarga batih (nuclear familiy) dan keluarga luas (extended
family).
Kemudian pengertian
kepribadian merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia secara umum yang
tercermin dari ucapan dan perbuatannya. Kartono (1979 : 11) mendefinisikan
kepribadian sebagai berikut .
“Kepribadian adalah segenap organisasi mental dari
manusia pada semua tingkat dan perkembangannya, mencakup setiap fase karakter
manusiawinya, intelek, temperamen, keterampilan, moralitas dan segenap sikap
yang mencakup seluruh kemampuan manusia dan segenap pengalaman sepanjang
kehidupannya.”
Keluarga
dengan pembentukan kepribadian sangat
berkaitan erat. Keluarga merupakan wadah
pembentukan kepribadian. Proses pembentukan kepribadian seseorang
terjadi dalam keluarga. Kepribadian
apapun yang melekat pada seseorang dipengaruhi oleh keluarganya.
Adapun proses
pembentukan kepribadian seseorang dalam
keluarga adalah sebagai berikut.
Pertama, pembentukan karakter sejak usia dini.
Kepribadian seseorang terjadi sejak orang dilahirkan ke dunia. Disini peran orang tua sangat
penting dalam memberika rangsangan, didikkan, dan teladan yang baik bagi
anaknya. Pola asuh orang tua kepada anaknya ini menentukan pula bagaimana sikap
dan perilaku anaknya nanti. Kedua, pola asuh dalam membentuk kepribadian. Dalam
sebuah keluarga, anak pertama kali belajar tentang sesuatu dari orang tuanya.
Peran orang tua untuk membina dan mengasuh anak menjadi sangat penting. Sehingga
apa yang dilakukan oleh orang tuanya entah itu yang baik maupun yang buruk akan
berdampak pada perilaku anaknya di masa depan.
Berikut ini peranan
orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak dengan cara pertama, Orang tua
memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak. Kedua, orang tua memberikan
perhatian yang cukup pada anaknya. Ketiga orang tua memberikan rasa aman pada
anaknya. Orang tua memberikan teladan yang pantas di contoh anaknya, dan
kebutuhan lain-lain yang mesti dipenuhi orang tua pada anaknya.
Diana Baumrinde mengemukakan
tiga macam pola asuh anak, yaitu pola
asuh yang otoriter (authoritaria), membolehkan (permissive), dan seimbang
(authoritative). Pola asuh yang otoriter (authoritaria) adalah pola asuh yang
dilakukan oleh orang tua kepada anak yang menekankan pada kontrol. Pola ini
membentuk kepribadian anak menjadi kurang baik, murung, berontak, dan juga
kasar. Pola asuh yang membolehkan (permissive) adalah pola asuh yang dilakukan
orang tua terhadap anak dengan cara memberi kebebasan berekspresi dan mengatur
diri sendiri. Pola asuh yang seimbang (authoritative) adalah pola asuh yang
dilakukan orang tua kepada anaknya dengan cara menghargai anak tetapi juga
menekankan pentingnya aturan dalam keluarga, sehingga keseimbangan dapat
tercipta.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
diantaranya adalah warisan biologis atau pembawaan, lingkungan keluarga, lingkungan
fisik, pengalaman kelompok, lingkungan budaya, dan pengalaman pribadi yang unik
Ada empat
penggolongan jenis kepribadian seseorang. Pertama kepribadian sanguinis adalah
pribadi yang bersifat spontan, lincah, periang, optimistik, ekstovert, tetapi
suka pamer dan memerintah. Kedua kepribadian melankolis adalah pribadi yang
bersifat penuh pemikiran, setia, tekun, analitik, tetapi pesimistik dan
introvert. Ketiga kepribadian koleris adalah pribadi yang bersifat suka
berpetualang, persuasif, dan percaya diri, tetapi keras kepala dan kurang
simpatik. Keempat kepribadian phlegmatis adalah pribadi yang bersifat ramah,
sabar, puas, dan diplomatik, tetapi kurang bersemangat dan pemurung.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan betapa pentingnya peranan keluarga sebagai
peletak dasar pola pembetukan kepribadian anak, maka sebagai orang tua sudah
layak dan sepantasnya untuk mendidik, memberikan teladan, memberikan kasih
sayang, perhatian, rasa aman, dan memberikan pola asuh yang seimbang sehingga
dengan demikian anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik dan
bertangung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
http://posyandu.org/pendidikan/pendidikan-anak/352-keluarga-dan-pembentukan-kepribadian-.html
Kartono, Kartini.
1979. Teori Kepribadian. Bandung:
Penerbit Alumni.
Mulyono, Y.
Bambang. 1984. Pendekatan Analisis
Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya.
Cetakan kedua belas. Yogyakarta: Kanisius.
Widjaja, A. W. 1986. Manusia Indonesia Individu, Keluarga, dan Masyarakat. Cetakan
pertama. Jakarta: Akademika Pressindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar